Klarifikasi Tentang Sistem Single-party di Parlemen Indokistan

11/06/2011 22:10

Assalamualaikum wr. wb

Saya Perdana Menteri Indokistan ingin mengklarifikasi tentang perubahan sistem parlemen Indokistan yang berubah menjadi Single-Party. beberapa kecaman terlihat setelah sistem diresmikan, silakan lihat https://fialbp.blogspot.com/2011/06/kecaman-keras-dari-saya.html dari Los Bay Petros. Sistem Single party memang sarat dengan fasisme dan komunisme. "Kurang Demokratis" kata Presiden Adriansyah dan "awal dari kediktaktoran" dari blog yang saya sebut tadi. Saya juga terkejut ketika bertanya kepada Presiden Farhan tentang negara yang menggunakan sistem ini, dia menjawab "Korut, Soviet..".

Alasan Indokistan menggunakan sistem Single-party adalah: 3 Partai yang ada, Partai Nasional, Partai Komunis, dan Partai Islam. Partai Komunis dan Nasional adalah Koalisi, dan Partai Islam Oposisi, dan Partai Islam sering mendapat diskriminasi dari Koalisi. Partai Islam juga partai kecil, beranggotakan 2 orang. berbeda dengan 2 Partai lain, yang banyak anggotanya. Selain itu, Partai Islam sebenarnya sudah harus ditutup karena kurang anggota, tapi terus dibatalkan. Karena Partai Nasional dan Komunis sudah dianggap sebagai satu Partai kerana Koalisi, Partai Islam akhirnya diajak untuk membuat Partai Baru. Singla Party yang dimaksud adalah Setiap Partai memberi Fondasi untuk membuat Partai baru, dan menutup partai lamanya.

Partai Persatuan Rakyat adalah Partai yang berkuasa di Indokistan sekarang. Kebebasan Berpendapat masih dihargai, dan Ideologi tidak akan berubah ke Komunisme dan yang aneh2. Semoga Klarifikasi ini dapat meluruskan bahwa Single Party di Indokistan ini bukanlah single party yang seperti di negara Komunis seperti Soviet dan Korut.

Terima Kasih

Wassalamualaikum wr. wb